Malam itu terakhir kali nya kurasakan secangkir kopi buatan mu.
Ntah apa yang membuat mu begitu membenciku.
Apa karena sifat ku atau mungkin karena cara ku yang salah mencintai mu.
Tak tahu harus bagaimana lagi untuk meyakin mu tentang serius nya cinta ini.
Namun kau selalu curiga dan cemburu tanpa bukti yang jelas.
Malam itu pun menjadi malam terakhir ku dengar omelan mu dan amarah mu.
Sudah cukup lelah ku bertahan.Sudah cukup kuat untuk ku bersabar menjalaninya.
Tapi malam itu kau benar benar ingin ku pergi jauh dari hadapan mu.
Secangkir kopi yang kau hidangkan sebelum ada pertengkaran sengit diantara kita hanya ku cicipi untuk basa basi.
Dan malam serta kopi itu pun sangat beruntung karena telah menjadi bagian dan juga saksi dari perpisahan kita saat itu.
Comments
Post a Comment