Siapa sangka bahwa kenyataan nya sekarang jauh lebih sulit mencari pekerjaan dari pada mencari pacar ?
Mungkin banyak yang tertawa melihat atau membaca judul dari tulisan ini, ntah ide tolol ini tiba tiba terlintas secara mendadak di otak hingga menggoda jemari ku untuk mulai menulisnya.
Melihat kenyataan nya sekarang memang sangat miris untuk direnungkan, dengan harga kebutuhan pokok yang semakin melonjak naik namun lapangan pekerjaan tak juga tersedia.Jangankan untuk kalangan bawah yang tak mempunyai pendidikan memadai bahkan pada kenyataan nya para sarjana sekalipun banyak yang jadi pengangguran, sebenarnya negara ini menciptakan lapangan pekerjaan atau menciptakan pengangguran ? Mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang.
Jika saya bandingkan antara mencari pekerjaan dan mencari pacar, mungkin secara santai sambil menghirup kopi akan saya katakan secara keras bahwa mencari pacar itu jauh lebih mudah dari pada mencari kerja.Kenapa ? karena menurut saya, jaman sekarang itu mencari kerja sama hal nya dengan mencari harta karun yang terkubur dalam tanah atau laut selama ribuan tahun dan lebih miris nya lagi harta karun itu juga belum tentu ada meskipun setiap hari dan setiap waktu selalu mencari dengan segala upaya dan kerja keras yang tak mengenal lelah.
Sedangkan jika mencari pacar cukup mempunyai smartphone android, lalu setiap hari mengakses media sosial seperti bbm, facebook, instagram, twitter, atau yang lain nya.
Cukup dengan mengakses media sosial tersebut maka secara perlahan lahan pintu lowongan untuk mendapatkan pacar akan terbuka lebar, contohnya teman saya hanya bermodalkan foto editan dan bersenjatakan kamera sewaan mampu setiap malam nya dapat gebetan untuk di jadikan boneka sebagai mainan, setelah jenuh di tinggalkan begitu saja lalu cari yang baru lagi.
Nah di situlah membuktikan bahwa mencari pekerjaan itu jauh lebih sulit dari pada mencari pacar, iya tergantung kamu sendiri mau pilih yang mana ? Mau dapat kerja atau dapat pacar ?
Kalau saya sendiri lebih baik pilih kopi saja karena secangkir kopi lah yang mengajari saya tentang pahitnya hidup ini namun tetap harus di bawa santai dan di nikmati sebagaimana mestinya.
Comments
Post a Comment